Ada 3 pemain Arema yang lolos seleksi tahap pertama Timnas U-23, dan semuanya menginginkan sebagai pemain inti di ajang Sea Games 2011, salah satunya adalah Dendy Santoso.

Sumber gambar: http://www.square-enix.com/na/

CHIP.co.id – Square Enix, perusahaan game terbesar di dunia yang terkenal dengan Final Fantasy ini, akan tetap memberikan royalty dan membiayai karya developer lokal di Indonesia, memasarkan karya mereka ke pasar Indonesia dan ke seluruh dunia. Hal ini berkaitan dengan Game Idea Competition, sebuah kompetisi untuk mencari ide dan mobile game terbaik karya developer Indonesia, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI) dan Square Enix.

Sekretaris Jenderal MIKTI, Hari Sungkari, mengatakan bahwa kompetisi ini berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. “Dalam kompetisi ini pemenangnya akan bisa terus menikmati jerih kreatifitasnya melalui royalty yang akan mereka terima setelah dipasarkan Square Enix.!”

Para pemenang dari kompetisi ini dan MIKTI akan bertindak sebagai pengembang sementara Square Enix akan menyediakan total hadiah sebesar Rp. 90 juta, sebagai dana awal. Selain itu mereka juga akan bertindak sebagai Publisher (Penerbit), termasuk membiayai pemasaran dan distribusi games pemenang di Indonesia dan ke seluruh dunia.

Sebagai gambaran, untuk memasarkan sebuah games ke pasar internasional dibutuhkan biaya sebesar hingga dua kali lipat biaya produksi. Tapi bila sukses, hasilnya pun tak tanggung-tanggung. Games seperti Angry Bird, seperti dilaporkan gamepro.com, bisa meraup Rp. 7 trilyun sejak dirilis Desember 2009 lalu. Ini 6,000 kali lebih besar dibanding biaya produksinya yang cuma Rp. 1.2 milyar!

Square Enix, yang berpusat di Tokyo, populer bagi para gamer dengan sejumlah games terkenal yang laku di seluruh dunia diantaranya Final Fantasy yang berhasil terjual 100 juta unit, Dragon Quest dengan penjualan 58 juta unit dan Tomb Raider terjual 35 juta unit.

Indonesia dipilih oleh Square Enix sebagai negara pertama untuk menggelar kompetisi ini.  “Kami sangat senang bisa menggelar perlombaan ini di pasar yang tumbuh begitu pesat,” tutur Keiji Honda, Executive Vice President and Representative Director Square Enix. “Kami sudah survei ke Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina, tapi kami justru tertarik dengan Indonesia.” Rencananya Square Enix akan memasarkan mobile games hasil kompetisi tersebut di Indonesia terlebih dahulu sembari melihat peluang untuk masuk ke pasar-pasar negara lain.