TRIBUNSPORT.COM-Seluruh peserta SEA Games XXVI di Jakarta dan Palembang 11-22 November 2011 mendatang, siap mendukung Indonesia sukses menggelar pesta akbar olahraga se-Asia Tenggara tersebut.

Ketua Indonesia SEA Games Organizing Committe(Inasoc) Rita Subowo mengungkapkan hal itu, seusai memimpin Chef de Mission (CDM) Meeting SEA Games 2011 di Hotel Sultan Jakarta, Jumat.(19/8/2011).

Menurutnya dalam CDM Meeting tersebut, selain membahas penambahan cabang olahraga, juga membahas beberapa permasalahan yang terjadi setelah delegasi negara-negara peserta mengunjungi venues pertandingan, baik di Jakarta maupun Palembang.

Dijelaskannya saat meninjau beberapa venues terutama di Palembang,  delegasi dari negara peserta SEA Games memang menanyakan perihal kesiapan Indonesia selaku tuan rumah. Namun delegasi negara peserta SEA Games tetap optimistis Indonesia mampu menyelesaikannya.

“Negara peserta percaya dengan Inasoc. Dan mereka akan mendukung penuh. Makanya kita semua harus optimistis,” kata Rita Subowo pula.

Rita yang juga Ketua KONI/KOI Pusat juga menjelaskan, negara-negara peserta SEA Games mengaku mengerti kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.

Mereka juga berjanji akan membantu jika Indonesia mengalami kesulitan dalam mempersiapkan SEA Games 2011. Mereka mengingkan Indonesia sukses sebagai tuan rumah, sehingga gelaran SEA Games berlangsung dengan lancar.

Dijelaskan Rita, saat ini pembangunan beberapa venues di Palembang belum tuntas di antaranya venues renang, atletik dan menembak. Hanya saja Inasoc optimistis semuanya akan tuntas maksimal September nanti.

Pernyataan Inasoc pusat dipertegas oleh Sekretaris Inasoc Palembang, Mariana. Menurut dia, saat ini pembangunan terus dikebut agar tuntas sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Dihartapkan dalam dua dulan terakhir, semua venues tuntas pembangunannya.

Laser Game Indonesia
Kemang Raya 16A
Jakarta - Indonesia
Telp.: (021) 718 19 21 (Front desk) 
(021) 718 19 18 (Marketing)

Email: contact@lasergameindonesia.com

Download Banyak Freeware Game Divine Kids Gratis! Game Pertama Indonesia ini buatan David Setiabudi,S.Sn,AmRO, Dosen FSRD Untar dan Binus Center. Didukung CHIP,KIDS ...

Download GRATIS 80 Game Indonesia buatan Divine Kids Gratis! Terbaru : Game SEPAK BOLA DK 2010! Game Pertama Indonesia (MURI) ini buatan David Setiabudi,S.Sn,AmRO, Dosen ...

Paw Paw Miaw Paw Paw Miaw is An exciting cat battle fighting game where you must beat all enemies in a one on one battle through 10 stage story mode.. choose one Paw Paw ...

Free forum : ^ Forum Diskusi Tentang Perkembangan Games Masa Kini ^

See also: Asian Games and All-time Asian Games medal count

Hari Selasa kemarin saya dan rekan-rekan media, berkesempatan bertemu dengan beberapa orang dari Square Enix antara lain Takashi Tokita – Producer, Senior Manager Mobile Business Divison, Sachiko Takahashi – Senior Manager, Business Development Corporate Planning Division dan Hayato Sawada -Project Investment Manager Division. Mereka datang dalam rangka kuliah umum sekaligus pengenalan lomba ide game yang diadakan oleh Mikti di kampus ITB.

Tentunya saya tidak akan membahas game atau pengembangan game oleh Square Enix, saya lebih tertarik dengan beberapa hal yang berhubungan dengan startup di segmen game di Indonesia, Bandung khususnya dan terutama juga untuk mobile game.

Ada beberapa studio mobile game yang muncul belakangan atau yang sudah ada sejak lama dan cukup memberikan perhatian tidak hanya dari produk – permainan yang dikembangkannya, tetapi dari startup game-nya itu sendiri. Setidaknya ada beberapa seperti Anantarupa, Elasitas, OneBit, untuk Bandung ada Nightspade yang mendapatkan investasi dari East Ventures juga Agate yang cukup banyak memproduksi game mobile, tentunya masih ada beberapa lagi studio game di Bandung, serta berbagai startup baru lain yang masuk ke segmen ini.

Bisa jadi berbagai studio game ini memiliki pemikiran yang sama dengan Square Enix, bahwa smartphones dan perangkat bergerak adalah peluang selanjutnya dari game, dimana para pengguna bisa memainkan game dimana saja dan membawa permainan favorit mereka kemanapun mereka pergi. Seperti juga yang dijelaskan Takashi Tokita dalam presentasinya bahwa penetrasi smartphone membuka peluang besar untuk game, seperti juga yang dilihat oleh Square Enix, salah satunya adalah kompetisi game bekerja sama dengan Mikti.

Square Enix memang lebih dikenal dengan game non-mobile, namun mereka melihat adanya tren baru dari penetrasi perangkat bergerak. Mereka juga ingin menambah segmen baru dari portofolio game mereka, meski sebenarnya mereka telah memiliki game di ranah mobile dan telah bekerja sama dengan berbagai partner untuk game mobile, namun kali ini mereka ingin memberikan fokus yang lebih besar.

Ditanya perihal Indonesia dan kenapa mereka hadir di sini, ada beberapa poin yang Takashi jelaskan, antara lain populasi, peluang pasar, cita rasa (Indonesia memiliki cita rasa yang tidak terlalu berbeda dengan Jepang) serta peluang untuk membawa game dari Jepang ke Indonesia serta sebaliknya, semacam lokalisasi game yang sebelumnya hanya diluncurkan di Jepang ke Indonesia dan sebaliknya.

Selama di Bandung, selain memberiakan kuliah umum di ITB, rombongan Square Enix ini mengunjungi dua studio di Bandung, satu studio game dan satu lagi studio animasi. Takeshi melihat perkembangan yang ada di Bandung mirip dengan di Jepang 20 tahun yang lalu, studio dikelola oleh anak muda dan pekerja keras, ia juga merasakan nostalgia dengan pekerjaannya dulu.

Lalu apakah Square Enix akan mengakuisisi pengembang game lokal? Takashi menjelaskan bahwa Square Enix belum berencana untuk melakukan hal ini, mereka lebih memilih untuk bekerja sama, masih ada peluang yang bisa diraih meski tidak mengakuisisi, mereka juga telah berpengalaman dengan berbagai pihak untuk diajak kerja sama, jadi ini yang akan dioptimalkan.

Ada beberapa pandangan bahwa pengguna di Indonesia kurang suka dengan game berbayar, mereka lebih memilih untuk menggunduh mobile game gratisan, Takashi menjelaskan bahwa untuk masalah free games, mereka berkompetisi dengan model ini diberbagai pasar, tidak hanya di Indonesia, hal ini juga menjadi perhatian Square Enix, mereka akan menyusun strategi agar membuat permainan mereka menarik termasuk juga melihat perkembangan yang ada di segmen Facebook Games.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, berikut beberapa tips yang diberikan Takashi bagi para pengembang game, judul permainan yang dikembangkan sebaiknya mudah untuk dimengerti, judul sangat penting untuk menjelaskan game secara keseluruhan, bisa juga melihat dari sisi lokal untuk penggunaan judul. Kemudian jika mengembangkan game, konsep harus solid, jangan mengubah konsep di tengah jalan dan terakhir ketika mengembangkan game, sebelum game diselesaikan atau masih dalam tahap pengembangkan, Takashi menyarankan untuk jangan terlalu memperhatikan detail.

Dalam rangka mempromosikan Game Ideas Competition yang diselenggarakan Mikti dan Square Enix, lomba ini memiliki dua kategori, yang pertama adalah ide game untuk Android, akan ada 10 pemenang yang masing-masing akan mendapatkan hadiah 3 juta rupiah, nantinya pemenang ini akan diminta untuk mengembangkan game dalam waktu yang disepakati, lalu akan dipilih 3 pemenang untuk mendapatkan hadiah uang tunai total 30 juta, game akan diterbitkan oleh Square Enix. Lalu kategori kedua adalah kompetisi game, ini untuk mereka yang telah memiliki game tapi belum dipublikasikan di Android, akan ada 3 pemenang dengan total hadiah 30 juta, game pemenang berpeluang diterbitkan oleh Square Enix. Royalti tetap akan diberikan pada pemenang.

Rombongan akan mampir juga ke kota Jakarta (hari ini) dan Jogja tanggal 12 Agustus 2011. Untuk informasi lomba ide game bisa dilihat di sini.

 

Baca juga:

1. Acara Final, CHIP – Nokia Mobile Game Developer War akan Segera Hadir
2. Inilah Daftar Peserta Tahap Final Acara Chip-Nokia Mobile Game Developer War
3. Event Report: Workshop Coding for Mobile Game Developer
4. Event: Mobile Game Developer Camp
5. Enlight Games Studio – Waroeng Ekspres, Juara Dua Chip-Nokia Mobile Game Developer War (Video)

Square Enix yang selama ini dikenal sebagai produsen game Final Fantasy, Dragon Quest, dan Tomb Raider rangsang developer Indonesia bikin game.

mig33 meluncurkan Developer Program di Singapura tanggal 20 Juli lalu dan menggandeng 12 partner awal untuk membangun social games dan aplikasi bagi 50 juta pengguna terdaftarnya [registered users] — komunitas mobile-first terbesar di dunia. Sebagai bagian dari Developer Program, mig33 juga akan membuka Social Platform yang mendapatkan dukungan penuh dari GREE Jepang yang juga merupakan salah satu investor mig33. Kedua bagian ini menjadi fokus utama mig33 saat ini. mig33 memiliki hampir 30 juta pengguna di Indonesia yang terkonsentrasi di pengguna feature phone.

Menurut Chris Chandler, Vice President Business Development mig33, dalam siaran persnya mengemukakan bahwa peluang bagi pengembang dan brand masih sangat besar. Bahkan dengan 50 juta pengguna terdaftar, lanjut Chandler lagi, banyak pasar mig33 yang masih belum terjamah, jadi masih banyak ruang untuk berkembang.

Chandler menegaskan bahwa mig33 melihat ARPU di atas rata-rata di banyak pasar [negara]. Ini adalah alasan utama kenapa pengembang dan brand perlu ikut ke kapal mig33. Pendapatan dan peluang exposure yang diberikan sangat luar biasa. Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, meskipun yang disasar adalah masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah dan nilai barang virtual sangat murah, mereka ini sungguh mengeluarkan uang untuk membayar dan dengan jumlah pengguna terdaftar yang begitu besar, pendapatan secara total tentu luar biasa.

Kembali ke partner pengembang mig33, dari 12 partner awal yang digandeng, lima di antaranya adalah pengembang permainan dari Indonesia. Sisanya berasal dari Cina, India, Singapura, Jerman, Filipina, dan Afrika Selatan. Ini membuat Indonesia menjadi penyumbang partner terbanyak. Tentunya fakta ini sangat membanggakan bagi insan game developers di tanah air.

Partner mig33 dari Indonesia adalah Agate, Anantarupa, Elasitas, Nightspade, dan OneBit. Nama-nama tersebut tentunya sudah tidak asing di telinga komunitas teknologi (terutama game). Semua partner ini bakal bekerja sama dengan mig33 untuk meningkatkan experience mig33 sebagai suatu platform, tidak cuma untuk chatting tapi juga menghabiskan waktu untuk bermain.

Fase pertama developer program seperti yang telah disebutkan di atas akan fokus untuk meningkatkan GREE Platform dan social games. Dalam beberapa bulan mendatang, mig33 berencana untuk membuka platform-nya dan berekspansi ke area aplikasi utilitas, gaya hidup [lifestyle] dan hiburan [entertainment].

Bagi pengembang lain yang ingin berpartisipasi, Anda bisa melihat keterangan lebih lanjut di http://developer.mig33.com. Untuk awalan, mig33 akan mencari partner bagi pengembang Android meskipun ke depannya akan memperluasnya ke semua platform yang dimiliki oleh mig33. mig33 saat ini didanai oleh sejumlah VC Silicon Valley seperti Accel Partners, Redpoint Ventures, dan DCM. Selain itu mig33 juga didukung oleh salah satu penyedia layanan jejaring sosial terbesar di Jepang, GREE.

 

Baca juga:

1. Mig33 Bermitra dengan Gree, Membuka Peluang untuk Para Pengembang Social Game
2. Mig33 Dapat Investor Baru, Salah Satunya Dari Indonesia
3. mig33 Perbarui Aplikasi Androidnya
4. Ekspansi mig33 di Tahun 2011
5. Acara Final, CHIP – Nokia Mobile Game Developer War akan Segera Hadir

Tutorial Aplikasi dan Game